Antara perkara yang boleh menyebabkan puasa terbatal adalah memasukkan sesuatu ke dalam rongga melalui saluran yang terbuka seperti hidung, telinga, mulut, dubur dan kemaluan.
Lalu bagaimanakah hukum puasa jika melakukan swab test? Oleh itu, menurut mazhab Syafie, apa sahaja yang masuk melalui saluran itu boleh menyebabkan puasa seseorang terbatal.
Sebab, tidak ada nash mengenai itu dan qiyas tidak menututnya.
Caranya, bisa dengan memakai alat khusus yang dimasukkan ke hidung, akan tetapi, Hasil rapid test bisa diketahui secara klinis biasanya dalam waktu cukup panjang, yakni selama 7 hari.
Bagi masyarakat yang hendak melakukan test usap baik melalui hidung maupun tenggorokan, tetap boleh dilaksanakan.
Namun, jika tidak berlebihan, maka tidaklah batal.