Berbeda dengan sifat penglihatan makhluk yang terbatas oleh jarak dan juga waktu, karena penglihatan manusia di usia muda lebih tajam dibandingkan ketika sudah tua, dan manusia tidak mampu melihat benda-benda yang terhalang tembok.
Manusia bebas mengarahkan daya yang diciptakan Allah itu untuk mewujudkan perbuatan sesuai dengan kehendak dan keinginan.
Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal.